EKSPOSKALTIM.com, Jakarta - Tujuan digulirkan dana desa pada prinsipnya untuk meningkatkan kesejahteraan dan pemerataan pembangunan desa melalui peningkatan pelayanan publik di desa, memajukan perekonomian desa, serta mengatasi kesenjangan pembangunan antar desa.
Dan kesepuluh desa ini pun disebut-sebut sukses memberdayakan dana yang dikucurkan dari pemerintah pusat itu untuk menjadi sumber penghasilan bagi warganya.
Baca juga: 9 Khasiat Menakjubkan Kemangi Bagi Kesehatan
Kepala Biro Humas dan Kerjasama Bonny Prasetya mengatakan pemanfaatan awal Dana Desa untuk membangun infrastruktur seperti jalan desa dan membangun kamar mandi. Setelah itu, desa-desa diarahkan untuk meningkatkan sumber daya manusia berikut perekonomian warga.
Bonny mengatakan total jumlah Dana Desa yang dikucurkan mulai 2018 yaitu Rp187 triliun untuk lebih 74.957 desa. Semula, tiap desa mendapatkan nilai yang sama. Namun, jumlah tersebut berbeda di tahun berikutnya.
"Karena besaran itu disesuaikan dengan kategori desa, yaitu desa tertinggal, berkembang, dan mandiri. Dana desa untuk kategori miskin bisa jadi lebih besar daripada mandiri. Karena kebutuhan untuk membangun desa tertinggal lebih banyak," ujar Bonny kepada Medcom.id ditemui di ruang kerjanya, Rabu, 24 Oktober 2018.
Baca juga: Kebun Ganja Bernilai Rp 100 Miliar Ditemukan di Australia Barat
Dari pemanfaatan Dana Desa, pemerintah juga mendapat pengembalian dari bisnis yang dikembangkan. Pengembalian itu berupa pajak penghasilan, penataan daerah wisata yang menambah pendapatan asli daerah, dan pemasukan dari devisa.
"Jadi Dana Desa itu hanya pemicu untuk desa-desa berkembang. Ada juga desa yang dapat mengekspor hasil kerajinan tangan, seperti kain tenun dari Nusa Tenggara Timur. Kain tenunnya menjadi komoditi ekspor yang bernilai," lanjut Bonny.
Bonny mengakui banyak desa yang telah menyumbangkan pendapatan tahunan hingga miliaran rupiah melalui pemberdayaan BUMDes. Berikut daftar sepuluh desa itu yang menyumbang pendapatan tahunan terbesar, yaitu:
1. Desa: Ponggok Kabupaten: Klaten, Jawa Tengah
Bisnis yang dikembangkan: kolam renang dan wisata
Pendapatan tahunan: Rp10,3 miliar
2. Desa: Tirtinirmolo Kabupaten: Bantul, DIY
Bisnis yang dikembangkan:
simpan pinjam Pendapatan tahunan: Rp8,7 miliar
3. Desa: Tajun Kabupaten: Buleleng, Bali
Bisnis yang dikembangkan: wisata
Pendapatan tahunan: Rp5,18 miliar
4. Desa: Karang Kandri Kabupaten: Cilacap, Jateng
Bisnis yang dikembangkan: pembangkit listrik tenaga uap
Pendapatan tahunan: Rp3 miliar
5. Desa: Kampar Kabupaten: Rokan Hulu, Riau
Bisnis yang dikembangkan: pertanian dan simpan pinjam
Pendapatan tahunan: Rp3 miliar
6. Desa: Bleberan Kabupaten: Gunungkidul, DIY
Bisnis yang dikembangkan: wisata
Pendapatan tahunan: Rp2 miliar
7. Desa: Landih Kabupaten: Bangli, Jawa Timur
Bisnis yang dikembangkan: pertanian
Pendapatan tahunan: Rp1,6 miliar
8. Desa: Pakisan Kabupaten: Buleleng, Bali
Bisnis yang dikembangkan: wisata
Pendapatan tahunan: Rp1,4 miliar
9. Desa: Kedungprimpen Kabupaten: Bojonegoro, Jatim
Bisnis yang dikembangkan: sewa pompa dan tenda
Pendapatan tahunan: Rp1,3 miliar
10. Desa: Tunjung Kabupaten: Buleleng, Bali
Bisnis yang dikembangkan: wisata
Pendapatan tahunan: Rp1,3 miliar.
Video EKSPOS TV: Masuk Nominasi Penghargaan, Program Detektif Cekatan PT KNI Dinilai Tim CSR Kemensos RI
ekspos tv
Untuk mengirim komentar, silahkan login atau registrasi terlebih dahulu !