
Paser, EKSPOSKALTIM – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mendorong perusahaan tambang mengelola lubang bekas galian (void) menjadi sumber air baku bagi masyarakat.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim, Bambang Arwanto, menyebut potensi air dari void sangat besar, termasuk di kawasan PT Berau Coal. Dengan teknologi tepat, kawasan pascatambang bisa menjadi solusi jangka panjang krisis air bersih.
“Potensi air dari lubang bekas tambang di Kaltim, seperti di Berau Coal, sangat masif. Jika dikelola benar, lokasi itu bisa jadi sumber air baku yang strategis,” kata Bambang, dikutip Kamis (25/9).
Kebijakan ini ditegaskan dalam kunjungan kerja Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud ke PT Berau Coal. Ia meninjau langsung kawasan pascatambang yang sudah berubah menjadi sumber air dengan volume sekitar 100 juta meter kubik.
Menurut Rudy, cadangan air ini bisa diolah menjadi air bersih, bahkan air minum untuk masyarakat. Ia berharap pemanfaatan void Berau Coal dapat dikerjasamakan dengan perusahaan daerah milik Pemkab Berau.
“Pemanfaatan void sebagai cadangan air juga menjadi langkah antisipatif menghadapi perubahan iklim dan ancaman kekeringan di masa depan, dengan catatan harus sesuai standar aman,” ucapnya.
Rudy menekankan dunia usaha tidak boleh berhenti pada eksplorasi dan eksploitasi, tapi juga wajib memberi manfaat berkelanjutan bagi masyarakat dan pembangunan daerah.
Pemprov Kaltim berharap keberhasilan Berau Coal menjadi model bagi perusahaan tambang lain. Pemerintah akan terus mengawal setiap inisiatif reklamasi yang memberi nilai tambah bagi perekonomian dan kualitas hidup warga.
Untuk mengirim komentar, silahkan login atau registrasi terlebih dahulu !