
EKSPOSKALTIM, Jakarta — Harga bahan bakar minyak (BBM) kembali mengalami penyesuaian pada 8 Mei 2025. Sejumlah badan usaha seperti PT Pertamina (Persero), Shell, BP-AKR, hingga Vivo Energy Indonesia menurunkan harga BBM non-subsidi mengikuti tren global harga minyak.
Namun, untuk jenis BBM subsidi seperti Pertalite dan Bio Solar, harga masih belum berubah. Pertalite tetap dijual seharga Rp10.000 per liter, dan Bio Solar di angka Rp6.800 per liter. Tapi benarkah harga itu mencerminkan nilai sebenarnya dari bahan bakar yang digunakan mayoritas masyarakat Indonesia?
Harga Keekonomian Pertalite di Atas Rp11.000
Harga Pertalite yang dibanderol Rp10.000 per liter sejatinya telah disubsidi oleh pemerintah. Berdasarkan perbandingan dengan harga BBM setara di SPBU swasta, seperti Revvo 90 (RON 90) milik Vivo yang dijual seharga Rp12.550 per liter, dapat diperkirakan bahwa harga keekonomian Pertalite sebenarnya berada di kisaran Rp11.700–Rp12.000 per liter.
Dengan demikian, pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp1.700–Rp2.000 per liter atau sekitar 15%–17% dari harga aslinya.
Sebagai informasi, perhitungan harga keekonomian BBM jenis RON 90 didasarkan pada acuan harga internasional Mean of Platts Singapore (MOPS), dikonversi ke rupiah per liter berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, dan ditambah biaya distribusi serta margin badan usaha.
LPG 3 Kg, Disubsidi hingga 70 Persen
Tak hanya BBM, subsidi energi juga menyasar LPG 3 kg, yang menjadi kebutuhan rumah tangga utama di banyak daerah. Harga LPG 3 kg saat ini berada di angka Rp18.000 per tabung. Namun, harga keekonomiannya diperkirakan mencapai Rp42.750 per tabung.
Artinya, pemerintah memberikan subsidi sekitar Rp24.750 per tabung, atau sekitar 58 persen dari harga aslinya.
Subsidi BBM dan LPG, Sampai Kapan?
Pemerintah melalui Dewan Energi Nasional (DEN) menyatakan bahwa skema subsidi energi seperti BBM, LPG, dan listrik akan terus dievaluasi. Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan menyebut bahwa subsidi energi menjadi beban berat bagi APBN, terutama karena kapasitas kilang dalam negeri belum mampu memenuhi kebutuhan nasional yang mencapai 1,5 juta barel per hari.
Saat ini, kilang dalam negeri hanya mampu mengolah sekitar 700.000–800.000 barel per hari. Sisanya harus dipenuhi lewat impor, yang menyedot devisa negara.
Pemerintah pun kembali menggulirkan wacana pencabutan subsidi BBM secara bertahap mulai tahun 2027, dengan mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi masyarakat.
Rincian Harga dan Subsidi Energi Saat Ini:
Jenis Energi Harga Keekonomian Subsidi Harga Jual Masyarakat
Pertalite (RON 90) Rp11.700/liter Rp1.700 (15%) Rp10.000/liter
Bio Solar (subsidi) Rp11.950/liter Rp5.150 (43%) Rp6.800/liter
Minyak Tanah Rp11.150/liter Rp8.650 (78%) Rp2.500/liter
LPG 3 Kg Rp42.750/tabung Rp24.750 (58%) Rp18.000/tabung
Untuk mengirim komentar, silahkan login atau registrasi terlebih dahulu !