EKSPOSKALTIM, Bontang- Rubby (57) petani sayuran organik, dapat memperoleh penghasilan sekitar 4 juta per bulan dari hasil penjualan sayuran organik yang dikelolanya.
Dia dan istrinya menanam berbagai jenis sayuran dilahan yang hanya berukuran 12x5 m2 yang berada di halaman rumahnya dengan mengunakan media kantong pelastik ( polybag).
Sementara jenis sayuran yang dia tanam seperti selada, daun sop, sawi, brokoli, daun mint, strawberry, dan kembang kol. Lanjut dia, untuk jenis tanaman seperti daun mint dan strawberry, jarang ada orang yang bisa mengembangkan tanaman tersebut.
“Awalnya saya hanya menanam sekitar 80 kg bibit berbagai macam sayuran, dan saya bisa panen dua kali seminggu. Hasil panen saya sebagian dibawa ke pasar, sebagian lagi saya bawa kewarung-warung makanan,” kata dia kepada Ekspos kaltim saat ditemui di rumahnya, Jalan Tarakan, Kelurahan Gunung Telihan, Kecamatan Bontang Barat, Selasa, (22/3/2016).
Dirinya mengaku hasil tanaman sayur miliknya pernah sempat gagal panen selama 1 bulan, karena di serang hama dan faktor cuaca yang tak menentu. Namun hal ini tidak membuat seorang ayah dari dua anak itu putus semangat.
Lanjut dia, sayur mayur organik yang di produksinya ini tidak menggunakan pupuk kimia ataupun pestisida kimia sehingga sangat aman di konsumsi dan baik untuk kesehatan. Pupuk yang di pakai memanfaatkan limbah alami dari tumbuh-tumbuhan dan kotoran hewan.
“saya menggunakan pupuk kandang dari kotoran ayam dan kambing, yang dicampur dengan daun-daunan dari sisa-sasa sayur yang telah dipanen,” jelas Rubby.
saat ini sayuran yang dia tanam telah dikenal sebagai sayuran organik. Dan menurutnya, dia tak lagi repot untuk memasarkan sayurannya, karena konsumen sendiri yang akan datang ke rumanya untuk mencari sayuran organik miliknya.








Untuk mengirim komentar, silahkan login atau registrasi terlebih dahulu !