25 Oktober 2025
  • PORTAL BERITA ONLINE
  • NEWS AND ENTERTAINTMENT ONLINE
  • BERANI BEDA..!!
  • MENGEKSPOS KALIMANTAN & TIMUR INDONESIA

OPINI : Imunitas Bagi Jasmani dan Rohani di Tengah Pandemi : Madu dan Al Qur an


OPINI : Imunitas Bagi Jasmani dan Rohani di Tengah Pandemi : Madu dan Al Qur’an
Kolase Madu dan Al Qur’an. (ist)

EKSPOSKALTIM.COM - Di masa pandemi yang sudah melewati haul-¬nya ini, tentu sebagian besar manusia memerlukan sistem kekebalan tubuh atau imunitas yang tinggi. Di samping masih mengintainya bahaya dari virus covid-19, imunitas yang tinggi juga diperlukan sebagai penunjang berbagai mobilitas manusia dalam kehidupannya sehari-sehari serta sebagai perlindungannya dari perubahan iklim dan cuaca yang kadang tidak menentu.

Sebagai seorang muslim, pandemi tentu tidak akan menjadi halangan dalam melaksanakan kewajibannya untuk menghamba kepada Zat yang Maha Agung, Allah SWT., meskipun perlu penyesuaian seperti penerapan protokol kesehatan, sebagaimana yang disosialisasikan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia ketika menyambut HUT RI ke 76, protokol tersebut mencakup 5M+1D, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, menghindari kerumunan, dan doa.

Dalam Sunan Ibnu Majah nomor Hadits 3452 disebutkan :

Rasulullah SAW bersabda : “Bagi kalian terdapat dua penyembuhan: Al-Qur’an dan madu.” (HR. Ibnu Majah, 3452).

Sebagai seorang manusia biasa, tentunya yang kita perlukan di tengah pandemi ini adalah imunitas yang sangat dibutuhkan dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Baik mobilitas pekerjaan kita, pendidikan, maupun sebagai penunjang kita untuk beribadah kepada Allah SWT.. Rasulullah SAW. melalui hadits tersebut memberikan gambaran bagi kita, sebagai seorang muslim, untuk mencapai kesehatan jasmani dan rohani, maka kita diberikan 2 penyembuhan, yaitu al-Qur’an dan madu.

Dalam Surah an-Nahl ayat 69 disebutkan :

Artinya : “… Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.”

Ayat tersebut secara jelas menyampaikan kepada kita bahwa madu yang dihasilkan oleh lebah terdapat obat yang mengandung kebermanfaatan bagi manusia yang mengonsumsinya. Dilansir dari alodokter.com, setidaknya terdapat 6 manfaat madu apabila dikonsumsi dengan kuantitas dan kualitas yang tepat oleh manusia, di antaranya : Menangkal radikal bebas, meningkatkan imunitas tubuh, meredakan batuk, mempercepat penyembuhan luka, menjaga kesehatan sistem pencernaan, menjaga kesehatan jantung.

Demikianlah bagaimana bermanfaatnya madu yang telah jauh hari disampaikan oleh Rasulullah SAW. Akan tetapi setelah kurang lebih 1400 tahun setelah disampaikannya hadits tersebut, setelah berkembangnya peradaban dan zaman, tentu terdapat ketentuan dalam mengonsumsi madu. sebagaimana dilansir dari hellosehat.com, bahwa madu tidak boleh serta merta diberikan kepada sembarang kalangan, seperti misalnya bayi. Menurut ikatan dokter anak di Amerika Serikat, American Academy of Pediatrics (AAP), waktu paling aman untuk memberikan bayi madu yaitu saat usianya telah menginjak 12 bulan atau 1 tahun. Di samping juga perlu memastikan bahwa madu yang akan dikonsumsi sudah terdaftar di BPOM RI.

Kemudian sebagai seorang muslim tentu kita paham betapa besarnya urgensi al-Qur’an dalam kehidupan kita, sebagai pedoman kita dalam beribadah dan bermasyarakat, sebagai petunjuk, penenang dan penyembuh penyakit-penyakit yang ada dalam hati kita.

Allah SWT. berfirman : “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur’an) dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.”

Dalam ayat lain disebutkan :

 “Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.”

Kedua ayat ini jelas memberikan kita pelajaran, bahwa betapa pentingnya al-Qur’an bagi diri seorang muslim, bahkan disebutkan secara gamblang bahwa al-Qur’an adalah asy-syifa’ (penyembuh) bagi seorang mukmim, yaitu seorang muslim yang telah benar-benar mengimani Allah SWT. dan juga kitab-Nya. Maka di tengah hiruk-piruknya pandemi dan berbagai kondisi yang menimpa kita dan negeri yang kita cintai ini, hendaknya kita tidak meninggalkan al-Quran yang merupakan pedoman hidup bagi kita. Sesulit apapun kondisi yang menimpa kita tidak lantas membuat kita meninggalkan nilai-nilai al-Qur’an yang telah diajarkan Rasulullah SAW. Sesukar apapun keadaan ekonomi, keadaan pikiran dan mental kita, mestinya kita tetap berpegang teguh pada al-Qur’an. Membacanya di sela-sela rangkaian hari kita, mengimani ajaran yang terkandung di dalamnya, serta mengamalkan nilai-nilai mulia yang ada padanya.

Penulis : Muhammad Ibrahim Mahmud (Mahasiswa UINSI Samarinda).

(Artikel di atas menjadi tanggung jawab si penulis, bukan redaksi EKSPOSKaltim.com)

Reporter :     Editor : Abdullah

Apa Reaksi Anda ?

0%0%0%0%0%0%0%0%


Comments

comments


Komentar: 0