25 Oktober 2025
  • PORTAL BERITA ONLINE
  • NEWS AND ENTERTAINTMENT ONLINE
  • BERANI BEDA..!!
  • MENGEKSPOS KALIMANTAN & TIMUR INDONESIA

Sempat Dihadang Warga, 27 Karyawan Pertamina Akhirnya Diperbolehkan Nyebrang ke Attaka


Sempat Dihadang Warga, 27 Karyawan Pertamina Akhirnya Diperbolehkan Nyebrang ke Attaka
Walikota Bontang didampingi Kapolres Bontang berbincang dengan pihak Pertamina yang hendak menyeberang ke Attaka melalui Pelabuhan Loktuan.

EKSPOSKALTIM.com, Bontang - Pandemi Covid-19 di Kalimanatan Timur telah membuat masyarakat resah. Pemerintah pun mengeluarkah sejumlah kebijakan guna mempersempit penyebaran virus yang pertama kali muncul di Wuhan, China ini.

Berbagai upaya pun dilakukan masyarakat, mereka bahu-membahu menjaga daerahnya agar terhindar dari potensi penyebaran Covid-19. Hal ini juga lah yang coba dilakukan masyarakat Loktuan, Bontang, yang turut mengawasi aktivitas di pelabuhan.

Baca juga: Akses Masuk Bontang Dibatasi, Pemerintah Dirikan 5 Posko

Rabu, 8 April 2020, Sebanyak 27 karyawan Pertamina Hulu Mahakam tiba di Bontang dan hendak nyeberang ke Rig Blok Attaka (tempat pengeboran minyak di tengah laut), dengan menggunakan kapal melalui pelabuhan Loktuan. Aktivitas ini pun tak luput dari pantauan warga.

Puluhan warga yang mengetahui adanya aktivitas penyeberangan di tengah pembatasan pelabuhan, sempat menahan ke-27 karyawan pertamina untuk tetap berada di dalam bus.

Warga khawatir, aktivitas rutin yang dilakukan Pertamina ini dapat memicu penyebaran Covid-19 di daerahnya, terlebih karyawan yang di rotasi sebagain besar berasal dari luar Bontang.

Beruntung Pemerintah Bontang bergerak cepat melihat kondisi itu. Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni yang di dampingi Kapolres Bontang AKBP Boyke Karel Wattimena terjun langsung ke lokasi guna melihat fakta di lapangan.

Hasilnya, pihak Pertamina yang sebelumnya telah mengajukan izin juga membekali dokumen hasil pemeriksaan kesehatan dari ke-27 karyawannya itu. Untuk kemudian diperbolehkan menyeberang menggunakan kapal yang sudah disiapkan perusahaan.

Wali Kota Neni mengapresiasi warga Loktuan yang sigap membantu pemerintah dalam melalukan upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di Kota Taman(sebutan Bontang).

Di hadapan warganya, orang nomor satu di Kota Taman ini menjelaskan bahwa Blok Attaka merupakan blok yang masuk kedalam wilayah Kota Bontang yang turut menyumbang APBD Bontang selama ini.

Atas dasar itu pemerintah mengizinkan pihak Pertamina untuk menyeberangkan karyawannya melalui Pelabuhan Loktuan. Neni menilai para pekerja ini juga turut berjuang untuk Bontang, terlebih ke-27 karyawan ini juga dilengkapi hasil pemeriksaan medis yang dilakukan perusahaan.

"Salah satu sumber APBD Bontang berasal dari Rig Blok Attaka. Kita sudah lakukan koordinasi, jadi untuk karyawan yang akan kesana tidak boleh singgah, langsung menuju kapal,"ucap Neni.

Agar perekonomian tetap berjalan kata Neni, sesuai instruksi Presiden Joko Widodo, bahwa pemerintah daerah harus tetap mendukung jalur pertumbuhan ekonomi, termasuk dengan yang dilakukan Pertamina di Blok Attaka.

"Aktivitas ini (rotasi karyawan) sudah rutin dilakukan, jadi bukan karena ada Covid-19 baru lewat sini, tapi memang skemanya memang lewat Bontang," terangnya.

Baca juga: Sumbang Rp 8,3 Juta ke RSUD, Disdikbud Apresiasi Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 2 Bontang

Hal senada juga disampaikan Kapolres Bontang AKBP Boyke Karel Wattimena. Ia berujar bahwa ada ketetapan yang sudah diatur perusahaan." Tidak mungkin orang yang sedang sakit dikirim untuk bekerja di tengah laut. Kita berfikir rasional aja," ujar Boyke.

Boyke meminta agar karyawan yang hendak menyeberang ke Attaka, untuk langsung naik ke kapal setibanya di Bontang, tentunya setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim karantina KKP yang standby di Pelabuhan Loktuan.

Mewakili Pertamina Hulu Mahakam, Ruli Lando, Security Area Manager menyampaikan, sistem rotasi ini merupakan aktvitas rutin yang dilakukan oleh karyawan yang bekerja di Rig Blok Attaka. Sebagai pencegahan penularan Covid-19, pihak pertamina pun menerapkan sistem kerja lebih lama agar para karyawannya bisa melakukan karantina secara mandiri.

"Untuk di site, sebelumnya rotasi dilakukan setiap 14 hari kerja, sekarang rotasi dilakukan setiap 21 hari kerja, tujuannya agar karyawan bisa melakukan karantina mandiri," ujar Ruli.

Reporter : Asep Suhendar    Editor : Abdullah

Apa Reaksi Anda ?

0%0%0%0%0%0%0%0%


Comments

comments


Komentar: 0