EKSPOSKALTIM.com, Bontang - Merespon ketegangan pasca ujaran bernada rasisme kepada sejumlah mahasiswa Papua yang menempuh studi di beberapa kota di Provinsi Jawa Timur beberapa lalu, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni berencana menemui perwakilan himpunan keluarga asal Papua di Bontang.

Hal tersebut dilakukan untuk menunjukkan bahwa keadaan warga Papua di Bontang senantiasa dilindungi, baik-baik saja, dan tidak mengalami diskriminasi apapun.

"Enggak lama ini rencana saya mau ketemu Pak Yohanes. Kebetulan dia ketuanya (Perhimpunan keluarga Papua di Bontang), " beber Wali Kota Neni usai menyambut perwakilan Tim Verifikasi Kota Sehat di Bontang, Rabu (21/8/2019) pagi.

Menurut infomasi yang diperoleh Neni, himpunan keluarga Papua di Bontang tidak banyak. Hanya terdapat 3 kepala keluarga (KK).

Lebih jauh dijelaskan, melalui kunjungan tersebut, kembali Wali Kota Neni tegaskan dan ingatkan, keberagaman sudah menjadi denyut nadi Kota Bontang. Sebab kota ini dibangun oleh seluruh wargo kota berasal dari latar belakang agama, suku, dan budaya beragam. Keberagam itulah menjadi ciri, identitas, serta kemewahan yang kota ini miliki, dan mesti dirawat.

"Kita mau tunjukkan. Tidak ada kerusuhan di Bontang. Dan Bontang mencintai keberagaman," tegasnya.(adv)