EKSPOSKALTIM.com, Samarinda - Meninggalnya Calon wakil gubernur Kaltim Nusyirwan Ismail dipastikan karena brain hemorrhage (pecahnya pembuluh darah) di otaknya.
Hal ini diungkapkan Direktur RSU AW Sjahranie, Rachim Dinata, kepada awak media di RSU AW Sjahranie, Kota Samarinda, Selasa (27/2).
"Sekitar jam 10.00 Wita kami menyiapkan tim dokter, mulai dari bedah syarat, jantung dan anastesis. Karena saat itu pembuluh darahnya pecah," terang Rachim.
Berita terkait: Innalillah, Cawagub Kaltim Nusyirwan Meninggal Dunia
Rachim menjelaskan, sejak saat itu tim dokter sudah berusaha semaksimal mungkin, namun radang otaknya sudah tidak berfungsi.
Secara medik, kata Rachim, ketika pembuluh darah pecah, maka sel-sel di otak tidak dapat menerima oksigen secara sempurna.
"Kita sudah berupaya semaksimal mungkin. Tapi tuhan yang maha kuasa bekehendak lain. Otaknya sudah tidak berfungsi lagi, atau brainnya. Jadi semuanya berjalan dengan alamiah. Pada saat itu, keluarga setuju bahwa beliau sudah tidak bisa (berfungsi otaknya) lagi," jelas Rachim.
Hingga akhirnya, lanjut Rachim, tim dokter melepas fungsi otaknya, dan Nusyirwan Ismail tidak bisa tertolong lagi. Ia pun tutup usia pada pukul 12.30 Wita, siang tadi.
Lebih jauh, Rachim menjelaskan, pada Sabtu 24 Februari 2018 lalu, tim dokter melakukan operasi untuk menormalkan fungsi pendarahan otak Nusyirwan.
Berita terkait: Direktur RSUD AWS Sebut Cawagub Nusyirwan Terkena Stroke
Pada saat saat itu, sebut Rachim, operasi berjalan lancar dengan semua pendarahan yang ada di otak sudah dievakuasi.
"Dan keesokannya kami cek lagi, tidak ada pendarahan baru. Tapi memang namanya odem (pembengkakan otaknya tidak bisa berkurang)," ungkapnya.
"Jadi selama 3 hari ini kita semua sudah berusaha semaksimal mungkin bagaimana pembengkakan otak ini bisa diturunkan. Tapi ternyata sampai tadi malam dan tadi pagi terutama, otaknya brain, atau otaknya sudah tidak berfungsi lagi. Karena kalau sudah brain itu radang otaknya sudah tidak ada. Berarti tidak ada lagi yang bisa kita harapkan," tambah Rachim.
Karena itulah, kata Rachim, pasca operasi 3 hari lalu hingga hari ini, atau sebelum tutup usia, Nusyirwan dalam kondisi kritis atau tak sadarkan diri.
"Sejak operasi, memang tidak sadarkan diri. Karena otaknya diistirahatkan. Tapi setelah itu, kita minta untuk dilepas supaya bisa sadar, eh ternyata tidak bisa lagi (berfungsi otaknya)," tandas Rachim.
Tonton juga video-video menarik di bawah ini:
VIDEO: Kampanye Dialogis, Tafadal Disambut Antusias Ratusan Warga di 4 Desa Tellu Siattinge
ekspos tv
VIDEO: Sabu Seberat 43,4 Gram Asal Kaltim Gagal Beredar di Bone
ekspos tv
VIDEO: Bertepatan Imlek, KPU Bone Tolak Tim Umar-Madeng Sampaikan Aspirasi
ekspos tv








Untuk mengirim komentar, silahkan login atau registrasi terlebih dahulu !