EKSPOSKALTIM, Bontang - Kantor Ketahanan Pangan Kota Bontang melalui Kepala Seksi (Kasi) Ketahanan Pangan, Dian, mengatakan Bontang hanya mampu menghasilkan 25 persen produksi pertanian buah dan sayuran dari seluruh petani yang ada di wilayah Bontang, dikarenakan minimnya lahan bagi para petani sehingga membuat kurangnya produktifitas pangan khususnya di bidang pertanian.
"Jika dilihat dari hasil produksi pertaniannya, Bontang hanya mampu menghasilkan 20 hingga 25 persen dari pertanian buah dan sayuran. Selebihnya kita impor dari daerah lain untuk mencukupi kebutuhan masyarakat," terang Dian, saat ditemui dikantornya, Jalan Pattimura, Kelurahan Api-api, Kecamatan Bontang Utara, Ju'mat (27/05/2016).
Penyebab utama minimnya produktifitas pertanian Bontang adalah susahnya petani bercocok tanam, karena ketidaktersediannya lahan yang cukup, dan hal itu yang membuat sedikitnya minat masyarakat untuk bertani.
"Petani buah dan sayuran disini, hanya memiliki lahan yang minim. Itu saja, posisinya sangat berdempetan dengan bangunan disekitarnya, seperti diwilayah disekitar Kelurahan Gunung Elai. Beberarapa kebun luasnya hanya 15X15 meter, wajar saja jika para petani kita kurang produktif dalam hal ini," tukasnya.
Dia juga menerangkan, pihaknya telah menanggapi serius persoalan ini, meskipun bukan sebagai sektor yang prioritas. Tetapi, kata dia, pihaknya tetap melakukan upaya-upaya dalam peningkatan produktifitas sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) kerja ketahanan pangan.
"Kita tetap berupaya, untuk meningkatkan produktifitas pertanian kita. Dalam hal ini, kita laksanakan sosialisasi bagi petani sayuran dan buah untuk mampu menekan peningkatan produksi. Tak hanya peningkatan, kita juga berupaya untuk memperbaiki kualitas produksinya, agar mampu bersaing di pasaran dan tidak kalah dengan produkan impor asal luar daerah," katanya.
Dia berharap, para petani mampu mandiri, mampu bekerja keras dalam meningkatkan mutu masing-masing, karena hanya kegiatan sosialisasi yang dapat terlaksana di tahun ini.
"Harapan saya terhadap ketahanan pangan ini, para petani mampu meningkatkan produktifitasnya serta kualitasnya, karena pihak pemerintah kota tak banyak bisa membantu, kendala yang harus kita sepakati bersama terkait divisit yang kita rasakan," tutupnya.
Untuk mengirim komentar, silahkan login atau registrasi terlebih dahulu !