EKSPOSKALTIM, Samarinda - Sebanyak 1.600 karyawan kontrak yang tergabung dalam Asosiasi Serikat Pekerja Blok Mahakam Kaltim mengadukan nasibnya yang masih belum jelas ke Kantor DPRD Kaltim.

Disampaikan Ketua Komisi II DRPD Kaltim, Edy Kurniawan, Serikat Pekerja Blok Mahakam ini mendatangi langsung ruangan fraksi beberapa waktu lalu.

Meskipun dalam hal ini komisi II tidak berkaitan langsung dalam pembahasan.

Namun kata dia nantinya pihaknya akan menyampaikan hal tersebut ke komisi IV.

"Cuma karena ini berhubungan dengan Blok Mahakam. Maka tidak ada salahnya kami sampaikan juga,” terangnya Sekretaris Fraksi PDIP kemarin.

Lanjut Edy, yang menjadi persoalan Blok Mahakam ini adalah karyawan yang statusnya kontrak tertentu yang belum jelas nasibnya hingga saat ini.

Baca juga: BSB Akan Layani Penerbangan Kalimantan dan Sulawesi

Sedangkan, karyawan permanen diberikan tawaran untuk lanjut kepada PT Pertamina sebagai pemegang kontrak Blok Mahakam mulai awal 2018 mendatang.

"Mereka ini juga banyak isi sektor atau bidang yang strategis dan belum punya kepastian,” tandasnya.

Lantaran akan berakhirnya kontrak PT Total Indonesia di Blok Mahakam Kaltim pada akhir tahun ini, berimbas kepada 1.600 karyawan kontrak. Nasib mereka menggantung.

Padahal, menurut Edy, sebagian besar kontrak pekerja outsourcing Blok Mahakam tersebut baru habis pada 2018 mendatang, bahkan ada yang baru berakhir pertengahan 2019.

Mereka kata Edy mengaku semakin khawatir akan nasibnya, sebab upaya pemerintah untuk merampungkan urusan pelimpahan tenaga kerja Blok Mahakam dari PT Total Indonesie ke PT Pertamina, hingga kini belum ada kepastian.

Itu yang ingin mereka minta kejelasan, karena awal tahun sudah beralih ke PT Pertamina. Ya kami berahap Disnakertrans bisa fasilitasi hal itu,” tutupnya. (Adv)

VIDEO: Iklan Pesta Adat Pelas Tanah 2017 Kutai Timur

ekspos tv