EKSPOSKALTIM, Samarinda - Pertumbuhan penduduk ditengarai membuat konsumsi masyarakat meningkat. Begitu halnya dengan konsumsi daging.
Sayang, tingginya konsumsi masyarakat masih kurang dipandang sebagai peluang oleh pemerintah untuk memajukan sektor peternakan di Kaltim.
Anggota Komisi II DPRD Kaltim, Ahmad Rosyidi memandang perlu adanya sebuah peternakan yang modern.
Selama ini, sebut Rosyidi, pasokan daging masih mengandalkan dari daerah lain. Misalnya Jawa dan Sulawesi.
"Kenapa masih impor dari daerah lain. Sementara lahan kita, luas?" katanya dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Dinas Peternakan, Senin (18/9).
Wakil Ketua Komisi II DPRD Kaltim Muspandi, mengusulkan Pemprov untuk memaksimalkan potensi lokal. Memiliki pengelolaan manajemen yang baik. Juga membentuk Perusahaan Daerah (Perusda) Peternakan.
"Perusda ini akan menjadi wadah, agar sapi dan kerbau lokal bisa maksimal. Embrionya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kaltim," pintanya.
Cara lain agar peternakan lokal di Kaltim lebih produktif, lanjut dia, melalui insentif yang diberikan kepada para peternak.
Seluruh tawaran itu menurut Muspandi selaras dengan visi Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak yang menginginkan Kaltim swasembada daging dengan 2 Juta ekor sapi.
Diketahui, semua usulan dan masukan Komisi II DPRD Kaltim itu akan menjadi bahan pertimbangan dalam Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pengendalian Ternak Betina Produktif, yang ditargetkan Rampung akhir tahun ini. (Adv)
Untuk mengirim komentar, silahkan login atau registrasi terlebih dahulu !