EKSPOSKALTIM, Bontang - Operasi pasar terkait kelangkaan gas LPG 3 kg dipastikan berhenti bergulir.
Data Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Bontang menyebut, sudah lebih lima persen kuota dari Pertamina Balikpapan berhasil disalurkan ke masyarakat.
"Operasi pasar sudah mencapai target dan sudah berhenti," kata Aguswati Koordinator TPID kepada Ekspos Kaltim, Sabtu (9/9).
Ia mengatakan, pasca operasi pasar, pihaknya akan tetap melakukan pemantauan di lapangan. Sebab, harga masih terbilang belum stabil di tingkat pengecer.
"Dari pantauan kami sudah tidak langka tapi belum belum stabil di pengecer," jelasnya.
Baca juga: Pertamina Bantah Gas LPG 3 Kg langka
Pada Senin (11/9), pihaknya akan lakukan koordinasi dengan Pertamina Balikpapan untuk memastikan apakah operasi pasar perlu dilanjutkan atau tidak.
"Jika memungkinkan, akan kami dilakukan sampai harga LPG stabil," sambungnya.
Selain itu, demi menghindari kelangkaan gas di Kota Taman terulang, pihaknya akan menggelar sosialisasi ke rumah-rumah makan dan pelaku usaha dalam waktu dekat ini.
"Kita segera melakukan sosialisasi kepada masyarakat, agar gas LPG 3 kg lebih tepat sasaran untuk penggunanya," pungkasnya.
Sebelumnya, Pemkot Bontang melakukan operasi pasar selama tiga hari berturut-turut. Hal itu dilakukan guna menanggulangi kelangkaan gas di sejumlah lokasi. Seperti, di pasar Loktuan Bontang Utara, Tanjung Laut, Kelurahan Kanaan, dan Bontang Lestari.
Berita terkait: Operasi Pasar Hari Ketiga Berjalan Tertib dan Lancar
Kelangkaan gas yang sempat mendera belakangan waktu, menjadi atensi khusus pihak kepolisian.
Kapolres Bontang AKBP Dedi Agustono mengatakan, pihaknya tengah membidik indikasi tindak penyelewengan dan kecurangan dalam distribusi. Jajaran Sat Reskrim dan Sat Intel diturunkan untuk mengawasi.
“Selama proses distribusi kami terus melakukan pemantauan dan pengawasan supaya tidak ada penyelewengan,” ujarnya.
Kehadiran kepolisian sangat penting. Belakangan waktu, beredar isu terkait penyelewengan, penimbunan, dan cenderung disalahgunakan sehingga tak sampai ke tangan masyarakat.
“Kami harap masyarakat jangan segan melapor jika adanya tindak penimbunan,” terangnya.
Untuk mengirim komentar, silahkan login atau registrasi terlebih dahulu !