EKSPOSKALTIM, Mahulu - Adanya laporan dari sekolah-sekolah terkait banyaknya bekas minuman keras (miras) di halaman sekolah tak ditampik Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mahakam Ulu (Disdikbud Mahulu).
"Orang luar bebas-bebas saja keluar masuk karena tidak ada pagar sekolah," kata Bungai selaku Kasubag Umum dan Kepegawaian Disdikbud, ditemui di kantornya, Jalan Poros Kampung Ujoh Bilang-Long Bagun, Kamis (10/8).
Kata dia, hal itu mungkin saja tidak terjadi jika setiap halaman sekolah dikelilingi oleh pagar pembatas.
Baca juga: Buka Isolasi Daerah, Pemkab Mahulu Akan Tambah Jembatan Gantung
"Baru-baru ini saya jalan ke kampung Mamahak Besar (Mambes), hampir guru di sana membicarakan soal ini. Bilangnya kalau pagi itu tempat atau botol miras bertebaran di halaman sekolah," ucapnya.
Selain laporan terkait miras, pria berkacamata ini juga mengaku mendapat laporan dari salah satu sekolah di Ujoh Bilang pernah menemui pakaian dalam di belakang sekolah, seperti bra dan celana dalam.
"Waduh, sekolah ini ternyata digunakan juga untuk pacaran. Meski penjaga sekolah ada, tapi menjaga juga butuh istirahat. Nah, tidak adanya pantauan ini yang dimanfaatkan untuk pacaran dan sebagainya," bebernya.
Mendengar laporan-laporan tersebut, pihaknya merasa malu. Namun, dengan kejadian seperti ini membuat Disdikbud terus melakukan upaya agar tidak terulang kembali.
"Ya upaya yang seharusnya kita lakukan seperti membangun pagar, dan pantauan kepada siswa-siswi lebih ditingkatkan," pungkasnya. (adv)
Untuk mengirim komentar, silahkan login atau registrasi terlebih dahulu !