20 April 2024
  • PORTAL BERITA ONLINE
  • NEWS AND ENTERTAINTMENT ONLINE
  • BERANI BEDA..!!
  • MENGEKSPOS KALIMANTAN & TIMUR INDONESIA

Demi Upah Rp 5 Juta, Pelajar Nekat Jadi Budak Sabu Napi Samarinda


Demi Upah Rp 5 Juta, Pelajar Nekat Jadi Budak Sabu Napi Samarinda
Dodi menunjukkan sabu yang disembunyikan di dalam buku untuk mengelabui petugas. (Ekspos Kaltim/Benny)

EKSPOSKALTIM, Balikpapan - Terdesak kebutuhan dana untuk sekolah, seorang pelajar bernama Dodi Kusuma (18) nekat menjadi kurir sabu-sabu.   

Dodi yang baru lulus ini pun batal melanjutkan sekolah ke jenjang SMA setelah ditangkap jajaran Ditresnarkoba Polda Kaltim, 18 Juli, pukul 21.00 Wita.

Sore harinya, Dodi bersama rekannya Ismail berangkat dari Samarinda menuju Balikpapan. Misinya, menjemput sabu-sabu milik AG, seorang bandar yang sedang menjalani hukuman di Lapas Kelas II A Samarinda Jalan Jenderal Sudirman.   

Sesampainya di Balikpapan, rekan AG menelepon Dodi untuk mengambil barang yang diletakkan di sekitar ruko Perumahan Bumi Nirwana, Jalan Soekarno Hatta Km 5, Balikpapan Utara.    

Hal itu dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Ade Yaya melalui Kasubdit 3 Ditresnarkoba AKBP Musliadi Mustafa, kepada wartawan, Jumat (21/7) siang. “Tapi mereka tidak bertemu. Dodi hanya disuruh mengambil barang yang diletakkan di sekitar ruko,” terangnya.   

Setelah mengambil titipan tersebut, kata Musliadi, Dodi bersama Ismail langsung kembali ke Samarinda. Bingkisan tersebut diletakkan di dalam jok motor.    

Di lain sisi, petugas yang sedang patroli rutin saat itu mengendus gerak-gerik mencurigakan oleh keduanya. Benar saja, saat petugas meminta untuk berhenti keduanya tak mengindahkannya. Petugas langsung menghadang. Saat ditanya keduanya tampak panik.  

Penggeledahan dilakukan, ditemukan satu bungkus sabu berkisar 50 gram yang disimpan keduanya. Keduanya langsung digiring ke Mapolda Kaltim Jalan Syarifudin Yoes, Balikpapan Selatan untuk pemeriksaan lebih lanjut.   

Berita terkait: Sabu 300 Gram dalam Buku, Dodi Gagal Kelabui Petugas

Kepada Ekspos Kaltim, ia mengaku dijanjikan upah Rp 5 juta. Uang itu, katanya akan digunakan untuk keperluan sekolah. Anak keempat dari enam bersaudara inipun pasrah saat diciduk. "Bapak saya pengangguran. Saya baru lulus dan mau daftar SMA. Uangnya rencana untuk itu," kata warga Loa Janan itu. 

Reporter : Benny    Editor : Fariz Fadhillah

Apa Reaksi Anda ?

0%0%0%0%0%0%0%0%


Comments

comments


Komentar: 0